Senin, 27 Desember 2010

Berbagai 3 Hal Penting dalam Hidup Manusia

Ada 3 Hal dalam hidup yang tidak bisa kembali:
  1. Waktu
  2. Kata-kata
  3. Kesempatan
Ada 3 Hal yang dapat menghancurkan hidup seseorang:
  1. Kemarahan
  2. Keangkuhan
  3. Dendam
Ada 3 Hal yang tidak boleh hilang dalam hidup:
  1. Harapan
  2. Keikhlasan
  3. Kejujuran
Ada 3 Hal yang paling berharga dalam hidup:
  1. Kasih sayang
  2. Keluarga dan teman
  3. Berbuat kebajikan
Ada 3 Hal dalam hidup yang tidak pernah pasti:
  1. Kekayaan
  2. Kesuksesan
  3. Mimpi
Ada 3 Hal yang akan membentuk karakter seseorang:
  1. Komitmen
  2. Ketulusan
  3. Kerja keras
Ada 3 Hal yang bisa membuat kita sukses:
  1. Imajinasi
  2. Kemauan
  3. Ketekunan
Dengan memperhatikan, mencermati, dan menjalankan berbagai macam “3 hal” di atas, maka bukan mustahil Anda akan bisa meraih segala sesuatu yang dingiinkan/diimpikan selama ini.

thanks for adrie wongso

EDIBLE MOLLUSK PANTAI KENJERAN

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang dikelilingi lautan luas,  pulau membentang sepanjang garis khatulistiwa mulai dari sabang sampai merauke. Salah satu komoditas pemasok kas terbesar untuk negara berasal dari bidang kelautan (kementrian kelautan,2009). Dengan laut yang luas maka semakin banyak pula keanekaragaman mahluk hidup yang ada didalamanya. Salah satunya adalah anggota filum mollusca yang tidak hanya ditemukan di perairan laut tetapi juga di daratan. Filum Moluska terdiri 80.000 sampai 150.000 spesies dengan variasi bentuk tubuh dan cara hidup dan 35.000 spesies telah menjadi fosil (Yusuf, 2003:181).
Mollusca  berarti hewan yang bertubuh lunak. sering kita jumpai hewan ini, baik di darat ataupun perairan. hewan ini memiliki sifat kosmopolit, artinya hewan ini terdapat di mana-mana. hewan ini sebagian besar dilindungi oleh cangkang meskipun ada juga yang tidak memiliki cangkang. mollusca sudah memiliki sistem pencernaan, peredaran darah, respirasi, ekskresi, reproduksi, dan juga sistem saraf (ahmad, 2010)

Meskipun banyak dari anggota filum mollusca yang di konsumsi oleh orang namun sampai saat ini, banyak orang Indonesia yang kurang paham, manakah yang disebut "siput", "keong" atau "kerang". Cumi-cumi atau sotong kadangkala disebut "ikan cumi-cumi/sotong" ( padahal tidak ada hubungannya dengan ikan ). Bahkan kelomang yang termasuk keluarga arthropoda pun masih sering disebut "keong" atau "kerang". Sementara bagi penutur bahasa Inggris, sudah jelas kategorinya - mana yang disebut "snail", mana yang disebut "clam","oyster", atau "mussel" (asosiasi molussca Indonesia, 2010).

B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini dirancang untuk memecahkan masalah :
  1. Jenis-jenis anggota dari filum mollusca apa saja yang dikonsumsi oleh masyarakat pesisir Pantai Kenjeran?
C.    Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
  1. Mengetahui jenis-jenis anggota dari filum mollusca mana yang dikonsumsi oleh masyarakat pesisir pantai kenjeran.
  2. Mengetahui bentuk-bentuk pemanfaatan anggota dari filum mollusca oleh masyarakat pesisir pantai kenjeran.
  3. Mendapatkan data tentang nilai ekonomis dari pemanfaatan anggota filum mollusca.
D.    Manfaat
Manfaat yang diharapkan dengan berhasilnya peneliatian ini adalah:
  1. Tersedianya data tentang jenis-jenis anggota dari filum mollusca mana yang dikonsumsi oleh masyarakat pesisir pantai kenjeran.
  2. Tersedianya data tentang nilai ekonomis dari pemanfaatan anggota filum mollusca bagi masyarakat pesisir pantai kenjeran.
E.    Batasan Masalah
Untuk memberikan gambaran arahan dari penelitian ini, penulis memberikan batasan-batasan tertentu yaitu:
  1. Penelitian ini dilakukan di linggkungan masyarakat Pantai Kenjeran terutama area pasar di sekitar Kenjeran Surabya.
  2. Pemilihan Pantai Kenjeran karena pertimbangan jarak dan mudanya sarana tranportasi ke area tersebut, serta masyarakat kenjeran yang selalu terbuka terhadap penelitian-penelitian yang dilakukan oleh suatu lembaga pendidikan.
  3. Selain itu sebagian besar penduduk Kenjeran bekerja sebagai nelayan dan pedagang hasil tangkapan laut.

KAJIAN PUSTAKA
A.    Phylum Mollusca
Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak. Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Hewan ini tergolong triploblastik selomata. Banyak spesies moluska yang memiliki cangkang kapur pelindung yang menyatu dengan mantel. Cangkang terdapat diluar tubuh (misalnya pada siput) atau didalam tubuh (misalnya ikan sotong). Gurita adalah moluska yang tidak memiliki cangkang sama sekali. Moluska dapat hidup di darat dan diperairan air tawar atau asin (vienasution , 2010).
Beberapa jenis moluska seperti remis hampir sama sekali tidak pernah bergerak. Ada pula moluska yang berkaki tunggal. Spesies limpet bergerak ke tempat lain untuk mencari makan, tetapi selalu kembali ketempatnya semula (vienasution , 2010).

Moluska binatang tanpa tulang belakang (avertebrata) yang secara khas mempunyai kepala anterior, kaki ventral dan massa visera dorsal. Massa visera diselubungi oleh sebuah mantel yang sering mengeluarkan sekresi cangkang berkapur dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini tripoblastik, bilateral simetri, umumnya memiliki mantel yang dapat menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok atau cangkang tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang, tiram, siput sawah dan bekicot. Namun ada pula Mollusca yang tidak memiliki cangkok, seperti cumi-cumi, sotong, gurita atau siput telanjang. Mollusca memiliki struktur berotot yang disebut kaki yang bentuk dan fungsinya berbeda untuk setiap kelasnya.   
Mollusca memiliki alat pencernaan sempurna mulai dari mulut yang mempunyai radula (lidah parut) sampai dengan anus terbuka di daerah rongga mantel. Di samping itu juga terdapat kelenjar pencernaan yang sudah berkembang baik. Peredaran darah terbuka ini terjadi pada semua kelas Mollusca kecuali kelas Cephalopoda (vienasution , 2010).
Pernafasan dilakukan dengan menggunakan insang atau “paru-paru”, mantel atau oleh bagian epidermis. Insang diadaptasi untuk pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida dalam air melalui permukaan insang yang luas dan berbentuk membrane tipis (yunani keteis dalam yusuf, 2003:166) Alat ekskresi berupa ginjal. Sistem saraf terdiri atas tiga pasang ganglion yaitu ganglion cerebral, ganglion visceral dan ganglion pedal yang ketiganya dihubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal. Alat reproduksi sebagian besar mollusca berkelamin satu, namun ada juga yang bersifat hermaprodit (yusuf, 2003:168)
B.    Ciri tubuh
Ciri tubuh Mollusca meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh. Ukuran dan bentuk mollusca sangat bervariasi.Misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur.Namun ada yang dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti cum-cumi raksasa. (yusuf, 2003:161) mengemukakan ciri-ciri umum yang dimiliki oleh anggota mollusca adalah:
1.    Tubuh bersimetri bilateral, tidak bersegmen, kecuali pada monoplakophora.
2.    Memiliki kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala yang bersifat khusus.
3.    Coelom mereduksi, dinding tubuh tebal dan berotot.
4.    Pada permukaan fentral tubuh terdapat kaki berotot yang secara umum digunakan untuk bergerak.
5.    dinding tubuh sebelah dorsal meluas menjadi satu atau sepasang lipatan yaitu mantel atau pallium.
6.    lubang anus dan ekskretori umumnya membuka kedalam rongga mantel.
7.     Saluran pencernaan berkembang baik.
8.    Memiliki system peredaran darah dan jantung.
9.    Organ ekskresi berupa ginjal yang berjumlah sepasang atau terkadang hanya berjumlah satu buah.
10.    Ovum berukuran kecil dan mengandung sedikit telur.
C.    Struktur Dan Fungsi Tubuh  
Tubuh mollusca terdiri dari tiga bagian utama :Kaki merupakan penjulur bagian ventral tubuhnya yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak merayap atau menggali.Pada beberapa molluska kakinya ada yang termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
Massa viseral adalah bagian tubuh mollusca yang lunak.Massa viseral merupakan kumpulansebagaian besar organ tubuh seperti pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
Mantel membentuk rongga mantel yang berisi cairan.Cairan tersebut merupakan lubang insang, lubang ekskresi, dan anus.Selain itu, mantel dapat mensekresikan bahan penyusun cangkang pada mollusca bercangkang.
Sistem saraf mollusca terdiri dari cincin saraf yang nengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang melebar.Sistem pencernaan mollusca lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Ada pula yang memiliki rahang dan lidah pada mollusca tertentu.Lidah bergigi yang melengkung kebelakang disebut radula.Radula berfungsi untuk melumat makanan.Mollusca yang hidup di air bernapas dengan insang.Sedangkan yang hidup di darat tidak memiliki insang.Pertukaran udara mollusca dilakukan di rongga mantel berpembuluh darah yang berfungsi sebagai paru-paru.Organ ekskresinya berupa seoasang nefridia yang berperan sebagai ginjal.
D.    Cara hidup dan habitat  
Mollusca hidup secar heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme.Habitatnya di air tawar, di laut dan didarat.Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit.
E.    Reproduksi
Mollusca bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual saling terpisah pada individu lain.Fertilisasi dilakukan secara internal dan eksternal untuk menghasilkan telur.Telur berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi individu dewasa.
F.    Klasifikasi
Mollusca merupakan filum terbesar dari kingdom animalia.Molluska dibedakan menurut tipe kaki, posisi kaki, dan tipe cangkang, yaitu Gastropoda, Pelecypoda, dan Cephalopoda.
Moluska sangat beragam dalam bentuk, berkisar antara yang berbentuk cacing, aplacophra sampai pada yang berbentuk cumi-cumi, gurita (cephalopoda) dan tentang jumlah jenisnyam tercatat paling sedikit 60.000 jenis dari seluruh dunia. Mereka menempati habitat yang berbeda, terbentang dari laut, melalui sungai dan danau ke darat. Beberapa jenis moluska adalah anggota dominan dikomunitas padang lamun dan dikonsumsi sebagai makanan oleh manusia. Filum Moluska hidup terbagi menjadi 7 kelas yaitu :
  1. Aplacophora : sebuah grup kecil dari binatang menyerupai cacing, tanpa cangkangm kira-kira 300 jenis terdapat dilaut didunia.
  2. Polyplacophora (khiton) : binatang mempunyai tubuh pipih dan delapan katup cangkang, kira-kira 800 jenis di laut didunia.
  3. Monoplacophora : binatang mempunyai “limpet" dengan organ ganda yang mempertahankan ciri-ciri primitif. Kurang dari 20 jenis diketahui dari laut dalam di dunia.
  4. Gastropoda (keong, lintah bulan, dll) : binantang secara khas mempunyai cangkang tunggal terpilin, kepala menonol yang dilengkap dengan mata dan sungut. Lintah bulan kehilangan cangkang nya pada waktu metamorfosa. Kira-kira 40.000 jenis yang telah diketahui dari laut, air tawar dan darat dari seluruh dunia.
  5. Cephalopoda (cumi-cumi, gurita dan notilus): binatang mempunyai lingkaran sungut disekeliling kepala, mata dan orak berkembang baik. Kira-kira 3000 jenis terdapat dilaut didunia.
  6. Bivalvia (kijing, tiram dan kepah): binatang mempunyai dua katup cangkang, satu pada tiap sisi tubuhnya. Grup kedua terbesar dari moluska, kira-kira 10.000 jenis terdapat di laut dan air tawar didunia.
  7. Scaphopoda (keong gading): binatang mempunyai cangkang berbentung tabung seperti gading yang hidup membenamkan diiri ddidalam pasir; kira-kira 500 jenis telah diketahui dari laut didunia.
A.    Hasil penelitian

Dari penelitian ini diperoleh data berupa hasil wawancara dengan pedagang, nelayan dan penduduk lokal mengenai jenis-jenis anggota dari filum mollusca mana yang dikonsumsi oleh masyarakat pesisir pantai kenjeran. Data tersebut disajikan dalam table .

no    Tempat obsevasi / wawancara      Jenis moolusca yang dikonsumsi      
  1. Pasar krempyeng yamuri (kapas sari, tempurejo kecamatan mulyosari)  : Lorjuk, kerang hijau, kerang darah, sotong      
  2. Pasar tradisonal tempurejo: Keranghijau, kerang darah, cumi/sotong      
  3. Pasar tradisonal pelelangan ikan: Cumi/sotong       
  4. Pengawetan dan pengolahan hasil laut dengan pengasapan :Kool, kerang darah, kerang bulu      
  5. Penduduk sekitar pantai kenjeran  :Lorjuk, kerang hijau, kool, kerang darah, kerang bulu, kerang kipas, kerang manuk, sotong/cumi, kupang     
B.    Pembahasan
Berdasarkan data yang terdapat dalam tablel 1 dan 2. adadua bagian yang akan dibahas yaitu : filum mollusca yang dikonsumsi oleh masyarakat pesisir pantai kenjeran dan bentuk-bentuk pemanfaatan serta nilai ekonomis  anggota dari filum mollusca oleh masyarakat pesisir pantai kenjeran.
Filum mollusca yang dikonsumsi oleh masyarakat pesisir pantai kenjeran.
Filum mollusca yang dikonsumsi oleh masyarakat pesisir pantai kenjeran.Terdiri dari sembilan jenis, meliputi lorjuk, kerang hijau ,kerang darah, kerang bulu, kerang kipas, kerang manuk, kool, cumi dan kupang. Sembilan jenis mollusca ini ternyata dapat kita masukkan kedalam enam famili. Yaitu famili Costellariidae, Pinnidae, Pectinidae, Arcidae, Mytilidae dan Coleoidea.
Secara umum famili dari kelas ini memiliki ciri yang berbeda yaitu:
Famili Costellariidae : kadang-kadang disebut juga famili Vexillidae. Sebelumnya digolongkan kedalam famili Mitridae. Perbedaannya adalah disebelah dalam aperture siput-siput dari famili Costellariidae mempunyai rib-rib halus, umumnya mempunyai rib-rib arah aksial, akadang-kadangjuga mempunyai rib-rib halus arah aspiral.
Famili Pinnidae cangkang berukuran besar, tipis, regas,tetapi kuat berbentuk seperti kipas atau segitiga. Hidup membenamkan diri didalam pasir dan menepelkan diridengan byssus yang tebal pada benda keras. Engselnya tidak bergerigi, umumnya hidup didaerah tropis. Dagingnya, teutama ototnya disukai untuk dikonsumsi.
Famili Pectinidae bentuk cangkangnya hamper bulat, mirip kipas, cangkang umumnya memiliki rib-rib arah radial dan cuping. Cuping ini bias sama atau berbeda pada arah anterior dan posteriornya. Cangkang berwarna-warni dengan corak yang sangat menarik. Umumnya kerang ini bisa berenang dengan mengatup-atupkan kedua belah kepingnya . umumnya hidup didaerah tropis.
Famili Arcidae cangkang berbentuk segitiga, persegipanjang atau oval. Mempinyai rib-rib arah radial. Engsel terdiri dari gigi-gigi halus banyak. Umumnya hidup dilaut dangkal didaerah tropis, ada juga yang hidup dilaut sangat dalam.
Famili Mytilidae cagkang berbentuk seperti sendok yang memanjang, bagian dalam mempunyai kilap mutiara. Giginya sedikit atau tidak ada. Kebanyakan mempuyai byssus untuk menempel pada bahan keras.
Famili Coleoidea. binatang yang hidup di perairan, khususnya sungai maupun laut atau danau. Hewan ini dapat ditemukan di hampir semua perairan yang berukuran besar baik air tawar, air payau, maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. bertubuh pipih cangkang tersusun dari kapur yang keras



SIMPULAN DAN SARAN
A.    Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian ini, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa :
  1. Jenis mollusca yang dikonsumsi oleh masyarakat pesisir panta kenjeran terdiri dalam sembilan jenis yaitu: lorjuk, kerang hijau, kerang darah, kerang bulu, kerang kipas, kerang manuk, sotong, kupang dan kool.
  2. Wilayah penangkapan hasil laut (mollusca) berada di sekitar pantai kenjeran.
  3. Mollusca memiliki nilai ekonomis dan konsumsi.

B.    Saran
  1. Penelitian ini dilakukan di linggkungan masyarakat Pantai Kenjeran terutama area pasar di sekitar Kenjeran Surabya. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian serupa dengan wilayah cakupan yang lebih luas untuk mengetahui data yang lebig falit mengenai Jenis mollusca yang dikonsumsi oleh masyarakat pesisir panta kenjeran
  2. penelitian ini dilakukan antara bulan  November dan desember yang bukan merupan musim kedatangan molluska, akan lebih baik jika penelitian serupa dilakukan pada bulan juni dan juli.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.indonesia.go.id/id - REPUBLIK INDONESIA Generated: 9 December, 2010, 21:55
Franc, A. (1960): Classe de Bivalves. In: Grassé, Pierre-Paul: Traite de Zoologie 5/II.
Jay A. Schneider (November 2001). "Bivalve Systematics During the 20th Century". Journal of Paleontology 75 (6): 1119–1127.
Newell, N.D. (1969): [Bivalvia systematics]. In: Moore, R.C.: Treatise on Invertebrate Paleontology Part N.
Hadiprajitno G, 2009. Potensi, Permasalahan, dan Pengembangan Moluska Sebagai Bahan Makanan. Prosiding Seminar Nasional Moluska Ke-2, Bogor, 11–12 Februari 2009.

SISTEM RESPIRASI

 SISTEM RESPIRASI
Fungsi: pertukaran O2 dan CO2  antara organisme dengan lingkungan.

PANDANGAN UMUM
  • Setiap binatang memiliki organ respirasi sesuai dengan struktur tubuh.
  • Proses respirasi/ pertukaran gas pada dasarnya terjadi melalui difusi.
  • Pertukaran gas terjadi karena ada perbedaan tekanan parsial gas antara di dalam sel dan luar sel
  • Difusi bergerak sesuai dengan gradien tekanan yaitu dari tekanan yang tinggi menuju tekanan rendah (gas).
SYARAT ORGAN RESPIRASI
  1. Difusi gas melalui membran, karenanya organ respirasi memiliki syarat:  
  2. tipis  difusi mudah
  3. permukaan membrane selalu basah
  4. vaskularisasi harus baik    sirkulasi  lancar
  5. adanya kontak dengan lingkungan
RESPIRASI PADA INVERTEBRATA
  •   Pertukaran gas O2 dan CO2 terjadi melalui permukaan tubuh.
CACING TANAH
  • Organ yang berfungsi adalah kulit.
  • Kulit memiliki banyak pembuluh kapiler yang berasal dari cabang pembuluh darah ventral dan subneural.
  • Lendir berfungsi untuk mengubah O2 fase gas menjadi O2 fase cair.
BELALANG
  • Organ respirasi berupa trakhea
  • Pada trakheol oksigen dari udara berdifusi ke dalam pembuluh darah dan karbondioksida dari darah berdifusi ke udara/ lingkungan.
TAHAPAN RESPIRASI
  • Respirasi eksternal adalah proses pertukaran gas (O2 dan CO2) antara atmosfir dengan paru-paru atau atmosfir dengan insang.
  • Transpor gas adalah proses pengangkutan O2 dari kapiler paru-paru atau insang ke seluruh sel hewan, transpor CO2 dari sel hewan ke kapiler paru-paru atau kapiler insang.
  • Respirasi internal adalah proses reaksi kimia meliputi reaksi reduksi –oksidasi, O2 dikonsumsi dan CO2 diproduksi.
ORGAN RESPIRASI VERTEBRATA
  1. Organ respirasi pada verteberata secara umum adalah : kulit, insang dan pulmo (paru).
  2. Hewan aquatik bernafas dengan insang, kulit maupun pulmo
  3. Hewan darat/terestrial bernafas dengan kulit, pulmo
RESPIRASI PADA IKAN
  1. Organ respirasi :insang
  2. Organ respirasi tambahan: labyrint, pneumatocyst.
  3. Fungsi Pneumatocyst :
  4. organ respirasi tambahan
  5. organ hidrostatik / kesetimbangan
  6. organ untuk menghasilkan /menerima suara
  7. ( kontraksi otot-otot/vibrasi  à  suara)

MEKANISME
  • Udara luar bersama air à cavum oris à insang (pertukaran gas) à O2 dibawa ke seluruh tubuh bersama aliran darah, CO2 keluar

RESPIRASI PADA VERTEBRATA DARAT
  • Organ respirasi : pulmo
  • Struktur bervariasi
  • Sistem respirasi dibagi mjd 2 bagian:
      1. Bagian Konduksi :
  • rongga hidung, 
  • pharynx,
  • larynx,
  • trachea,
  • bronchus primer-sekunder-tertier,
  • bronchiolus besar, 
  • bronkiolus terminalis  
    
      2. Bagian Respirasi:
  • bronkiolus respiratorius, 
  • ductus alveolaris, 
  • alveolus (merupakan satuan struktural paru)  

BAGIAN KONDUKSI
Fungsi:
·    Menyediakan sarana mengalirnya udara masuk dan keluar dari paru  dilengkapi : tulang rawa (mencegah kolaps), serat elastin dan kolagen (fleksibel), dan otot polos ( mengatur aliran udara)
·    Menyiapkan udara yang masuk dilapisi : epitel respirasi khusus, kelenjar mukosa dan submukosa, jaringan vascular.

  • Udara masuk   vibrisae menyaring partikel besar   di fosa nasal, lapisan mucus menyaring partikel halus dan gas-gas tertentu.
  • Mucus dan secret serosa berfungsi melembabkan udara
  • Jaringan vascular   menghangatkan
  • sel-sel epitel respirasi:
  • sel silindris bersilia
  • sel goblet  menghasilkan mukus
  • sel sikat (brush Cel)
  • sel basal
  • sel granul kecil

  • Bagian konduksi  ---  bagian respirasi
  • Epitel kolumner  berlapis semu bersilia (à pipih),  sel goblet, tulang rawan << (dari bentuk C ke bentuk pipih),
  • otot polos dan serabut elastin >>
BAGIAN REPIRASI
  1. Fungsi: untuk pertukaran gas dari dan keluar darah  
  2. Meliputi:  bronkiolus respiratorius, ductus alveolaris, alveolus
LARYNG
  1. sangat sederhana
  2. disusun oleh sepasang kartilago : arythenoid (elips) dan crichoidea ( Y/U )
  3.  Fungsi:
  •    - memasukkan dan mengeluarkan udara
  •    - menghasilkan suara
  •      (pd Anura jantan tdpt vocal cord utk      resonansi)
  1. Trachea:
  2. tidak berkembang dengan baik, pendek sepanjang leher ( 4 – 5 cm)
  3. pitel bersilia
  4. Bronchus:
  5. Sangat pendek
PULMO AMPHIBI
letak : di rongga pleuroperitonium sangat sederhana (pada Anura membulat, pada Urodela memanjang) àsaccus berdinding tipis dan licin, sedikit penonjolan ke arah dalam untuk menambah luas permukaan respirasi.

AVES
  • Larynx :
  • Kurang berkembang
  • Terdapat kantong suara  à tidak untuk menghasilkan suara
  • Trachea :
  • Panjang  ( = panjang leher)
  • Untuk memperkeras suara
  • Disokong oleh annulus trachealis yang tersusun utuh
  • Bronkhus:
  • Disokong annulus bronkialis
  • Bagian lateral berupa cartilago, bagian medial berupa membran (cincin tidak menutup) à karena ada alat suara / syrinx
  1. Syrinx  à untuk menghasilkan suara
  2. Modifikasi annulus trachealis posterior dan annulus bronkialis anterior
  3. Di daerah trachea à syrinx trachealis
  4. Di daerah bronkus à syrinx bronkialis
  5. Di daerah bifurcatio trachea à bronkhio-trachealis
  6. Kerja dibantu otot syrinx dan trachea à untuk memperbesar dan memperkecil suara
  7. Pulmo unik secara morfologi Ukuran relatif kecil, kompak, vascularisasi sangat baik, menempel di costae dan vertebra thoracalis Terbentuk diverticula dari paru berupa saccua pneumaticus (kantong udara) saccus pneumaticus à untuk terbangPeran Saccus Pneumaticus
  8. membantu alat pernafasan (menampung udara pernafasan yang masuk, pertama kali – mengatur pertukaran udara mengatur suhu tubuh / thermoregulator (kenaikan suhu karena gerakan otot ketika terbang) pendingin gonad (saccus abdominalis dekat dgn gonad) à membantu proses spermatogenesis menghasilkan suara  mengurangi gravitasi pada waktu terbang Pada burung yg terbang tinggi kemudian menyelam à saccus pneumaticus di bawah kulit (subkutaneus) dan saccus interclavicularis  à sebagai bantalan / penyangga

MEKANISME
Inspirasi (burung istirahat)
   Udara luar à cavitas oris à trachea à bronkus primer à mesobronkus à bronkus sekunder à saccus pneumaticus ( saccus abdominalis dan saccus thoracallis posterior). Dibantu otot-otot intercostal yang menaikkan dan menurunkan sternum
  • Expirasi (terjadi pertukaran gas)
  • Udara dari saccus pneumaticus à sacco bronchus / recurrent bronchus à paru à parabronkhus à kapiler-kapiler udara (air capilair) (terjadi pertukaran udara) à bronkus sekunder à mesobronkhus :
  • trachea à udara keluarKantung udara lagi ( terjadi resirkulasi)
SISTEM RESPIRASI PADA MAMALIA
     Nasal : karakteristik pada mammal
   Saluran hidung:
–    vestibular : epitel squamosum, rambut-rambut, kelenjar keringat dan kelenjar minyak
–    respiratory : epitel respirasi, kelenjar mucus dan serous
–    olfactory : epitel olfactory à terdapat  akhiran syaraf untuk membaui
–    Larynx  :
–    lebih kompleks, tersusun oleh: kartilago arythenoidea, cricoidea, dan thyroidea (khas). Ketiganya termasuk dalam kartilago hyaline
–    Kartilago thyroidea à yang terbesar, pada jantan terdapat penonjolan yang disebut  Apple’s Adam
–    bangunan khusus: epiglottis à kartilago elastik meluas ke anterior dari kartilago cricoidea.
–    Fungsi epiglottis : melindungi glottis sewaktu makanan masuk esophagus.
     Glottis
–    Letak di pintu masuk ke dalam larynx, pada yang jantan ada pita suara yang lebih lebar
     Trachea
–    ukuran sama dengan panjang leher (4 –5 inchi)
–    tersusun: kartilago hyaline/fibrosa membentuk annulus trachealis

     Dari trachea akan terbentuk pohon respirasi/cabang respirasi.

   Trakhea bercabang membentuk bronkus primer à masuk ke paru, bercabang membentuk bronkus sekunder à bronkus tersier à bronkiolus besar à bronkiolus terminalis à bronkiolus respiratorius à duktus alveolaris à saccus alveolaris à alveolus
     Dinding bronkus  dan trachea tersusun 3 lapisan:
–    luar : jaringan ikat
–    tengah : cincin kartilago dengan serabut otot polos
–    dalam : epitel bersilia
     Bronkioli dan saluran-saluran berikutnya makin lama makin kecil  à dinding makin lama makin tipis à pada bronkiolus respiratorius: kartilago hilang à sel bersilia diganti sel squamosum
     Pulmo:
–    Letak di rongga dada (thorax)
–    Secara umum terbagi dalam lobi-lobi ( kanan lebih banyak)
–    Dilapisi oleh pleura parietal dan visceral, terdapat rongga pleura
–    Membran pleura : kaya kapiler dan pembuluh limfa, cairan serosa sbg pelumas
–    Saat pleura mengembang  à udara dari luar dihirup secara pasif
–    Saat rongga pleura mengempis à udara didorong keluar dari pulmo

                      


ORGAN RESPIRASI
MEKANISME
     Dua aktivitas utama: inspirasi dan ekspirasi.
     Inhalation (air pulled into lungs) and Exhalation (air pushed out of lungs)
DIAGRAMH
     Causes breathing actions to occur
     Located at bottom of rib cage
     When contracted, it moves down causing air to be pulled into the lungs
     When relaxed, air is pushed out of the lungs
Why does breathing rate increase during exercise?
     CO2 levels increase
     Blood becomes acidic
     Aorta sends signals to brain
     Brain stimulates diaphragm to contract more rapidly
     Therefore, you take in more O2 and release more CO2
Pigmen respirasi
     Pigmen respirasi adalah haemoglobin
     Hemoglobin mengikat O2 membentuk oksihemoglobin.
     Hemoglobin adalah protein dari 4 subunit, masing-masing mengandung heme.
     Setiap satu molekul hemoglobin dapat mengikat 4 oksigen.
     Reaksi pengikatan O2 adalah reaksi oksigenasi
     Hb+O2        HbO2

     Karena memiliki 4 unit, hemoglobin dapat dinyatakan menjadi Hb4  dan bereaksi dengan 4 molekul O2 membentuk Hb4O8.
Afinitas hemoglobin
     Afinitas hemoglobin dipengaruhi oleh: Ph, suhu, kadar 2.3 fosfogliserat dan PCO2
     Ph darah yang semakin turun akan menurunkan afinitas hemoglobin terhadap O2, kurva disosiasi O2 bergeser ke kanan.(efek Bohr)
     PCO2 yang meningkat menyebabkan ph darah turun.
     Jika konsentrasi 2.3 fosfogliserat dalam darah tinggi, akan menurunkan afinitas hemoglobin.
     Suhu yang semakin tinggi, akan menurunkan afinitas hemoglobin.
Kurva Disosiasi
     Hubungan persentase saturasi kemampuan pengangkutan O2 oleh hemoglobin dengan PO2
     Mioglobin adalah pigmen mengandung besi.